BAB
I
PENDAHULUAN
Pengetahuan adalah buah dari
berfikir, sedangkan berfikir itu sendiri adalah sebagai pembeda manusia dengan
makhluk yang lainnya. Ketika manusia mempunyai sebuah masalah, manusia pasti
akan berfikir “apa yang sedang terjadi?”,”dengan cara apa masalah ini bisa
diselesaikan?”,”mengapa ini bisa terjadi?” dan berbagai pertanyaan lainnya.
Dengan berbagai macam pertanyaan,
kita sebenarnya sudah terlibat dalam karya berfilsafat. Karena itu filsafat
pertama-tama merupakan suatu sikap. Ia mempersoalkan cara, metode dan bagaimana
orang mempertanyakan segala sesuatu.
Ilmu filsafat menurut Hasbullah
Backry yaitu filsafat yang mempelajari segala sesuatu secara mendetail atau
mengenai ketuhanan, alam dan kemanusiaan. Filsafat bisa disebut juga sebagai
induk dari segala ilmu. Ilmu ini juga mempunyai beberapa cabang seperti metafisika,
epistomologi dan aksiologi yang akan kami bahas pada makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
Cabang filsafat
ilmu pada umumnya dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
A. METAFISIKA
Metafisika
berasal dari bahasa Yunani yaitu meta physika(sesudah fisika). Kata metafisika
ini juga memiliki banyak arti. Metafisika dapat berarti upaya untuk
mengkarakteristikkan eksistensi atau realitas sebagai suatu keseluruhan. Namun
secara umum metafisika adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan
memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tertentu menjadi ada.
1. Ontologi
Menurut bahasa,
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: On/Ontos = ada, dan Logos = ilmu.
Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah Ontologi
adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
relaity baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.
2. Kosmologi
Kosmologi adalah
ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara
khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
3. Antropologi
Secara etimologi,
antropologi berasal dari dua kata, yaitu Antrop dan Logos. Antrop berarti
manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi atau ilmu. Ilmu pengetahuan
antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperikalu dan berkebudayaan
untuk membangun masyarakat itu sendiri.
4. Theodicea
Theodicea sering
juga disebut theologia, namun theologia sering digunakan unuk filsafat agama.
ü Kegunaan
Metafisika
a)
Metafisika mengajarkan cara berpikir
yang cermat dalam pengembangan ilmu (tak kenal titik henti).
b)
Menuntut orisinalitas berpikir yang
perlu bagi ilmu. Ia selalu berusaha menemukan hal-hal yang baru yang belum
pernah terungkap.
c)
Memberi bahan pertimbangan yang matang
bagi pengembangan ilmu.
d)
Membuka peluang adanya perbedaan visi
dalam melihat realitas sebab tidak ada kebenaran yang sungguh absolut.
B. EPISTOMOLOGI
Epistomologi atau
teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan,
pengendaian-pengendaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Soal-soal
yang dikaji dalam epistomologi adalah :
-
Asal usul pengetahuan
-
Pengalaman dan peran akal dalam pengetahuan
-
Pengetahuan dan kebenaran atau keniscayaan
-
Skeptisisme kebenaran, pengalaman dan makna
-
Pengetahuan dalam kaitan dengan pikiran
1. Logika
Logika berasal
dari kata Yunani kuno ‘logos’ yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Selain dari itu kita juga
mengenal dua macam pembagian dari pokok bahasan logika, yaitu :
·
Logika formal : berbicara tentang pelbagai rambut dan persyaratan
untuk ucapan-ucapan logis, seperti pengertian, konsep, kalimat, proposisi,
keputusan, penalaran, argumentasi dan lain sebagainya.
·
Logika material : juga nama lain dari epistomologi atau teori
pengetahuan. Di sana isi dari logika menjadi pokok perhatian utama dan bukan
lagi bentuk, seperti dalam logika formal.
2. Metodologi
Metodologi
berasla dari bahasa Yunani “metodos” dan “logos”. Kata “metodos” terdiri dari
dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang
berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. “logos” artinya ilmu. Metodologi adalah ilmu/cara yang digunakan untuk
memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam
menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
ü Kegunaan epistomologi
1.
Menemukan banyak petunjuk dan persyaratan bagaimana harus berpikir
logis dan teratur.
2.
Mengungkapkan pikiran kita secara tepat dan jelas.
3.
Bisa membedakan pemikiran logis dari isi pemikiran kita.
C. AKSIOLOGI
Aksiologi
merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagiamana manusia menggunakan
ilmunya.
1. Etika
Etika berasal
dari dua kata bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat,
watak, kebiasaan atau tempat yang biasa. Sedangkan ethikos berarti susila,
keadaban, atau kelakuan yang berbuat baik. Etika sering disebut sebagai
filsafat moral karena didalamnya membicarakan tentang sifat dan kelakuan
berbuat baik, membahas tentang adab dan susila. Kita mengenal tiga macam
pendekatan dalam etika:
·
Etika deskriptif : cara
melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas seperti tata adat, perbuatan baik
atau buruk, diperbolehkan atau tidak.
·
Etika normatif :
mendasarkan pandangannya atas norma. Ia bisa mempersoalkan norma masyarakat
secara kritis, benar atau tidak.
·
Metaetika : kajian etika yang ditujukan pada ungkapan-ungkapan
etis, istilah-istilah teknis etika atau juga bahasa-bahasa etis yang dikaji
secara logis.
2. Estetika
Estetika
adalah cabaang filsafat yang membahas tentang seni dan keindahan. Istilah ini
berasal dari kata aisthesis, yang berarti pemahaman intelektual atau pengamatan
intelaktual atau pengamatan spiritual. Adapun art (seni) berasal dari bahasa
latin yaitu ars, yang berarti seni, ketrampilan, ilmu dan kecakapan.
ü Kegunaan Aksiologi :
1.
Sebagai metode pemecah masalah
2.
Sebagai pandangan hidup
BAB III
PENUTUP
Filsafat terlahir
pada awalnya adalah dikarenakan oleh keingintahuaan manusia akan arti kehidupan
dan arti kebenaran. Filsafat menelaah segala masalah yang dapat dipikirkan oleh
manusia.
Dalam mencari
hakikat kebenaran tersebut setiap filsuf belum tentu menitikberatkan pada satu
kajian yang sama. Berdasarkan objek kajian tersebut, filsafat dibagi dalam
beberapa cabang, yakni :
Metafisika yang
dibagi menjadi :
-
Ontologi
-
Kosmologi
-
Antropologi
-
Theodicea
Epistomologi yang dibagi
menjadi :
-
Logika
-
Metodologi
Aksiologi yang dibagi
menjadi :
-
Etika
Estetika
0 comments:
Post a Comment